SEJARAH
Universitas
Trunojoyo Madura merupakan kelanjutan dari Universitas Bangkalan Madura
(Unibang) yang ” berubah statusnya ” dari Perguruan Tinggi Swasta
menjadi Perguruan Tinggi Negeri berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres)
RI Nomor 85 Tahun 2001 Tertanggal 5 Juli 2001. Peresmian berlangsung
pada tanggal 23 Juli 2001. Dalam sambutannya KH. Abdurrahman Wahid
sebagai Presiden Republik Indonesia pada waktu itu, mengatakan bahwa
salah satu keinginan Masyarakat Madura untuk memiliki Universitas Negeri
telah tercapai. Keinginan lainnya agar pulau Madura dihubungkan dengan
pulau Jawa juga telah tercapai dengan diresmikannya Jembatan Suramadu
pada tanggal 10 Juli 2009 oleh Presiden Republik Indonesia Susilo
Bambang Yudhoyono.
Keberadaan
Universitas Trunojoyo Madura seperti kondisinya yang ada saat ini,
masih dalam tahap pembenahan-pembenahan mendasar, seperti renovasi
gedung perkuliahan, kantor administrasi, kantor pusat maupun fakultas,
dan prasarana kampus seperti instalasi listrik dan air serta sarana
olahraga dalam kampus. Saat ini dilakukan pula upaya untuk melengkapi
sarana laboratorium yang ada di semua fakultas.
Universitas Trunojoyo Madura dibangun di atas lahan
seluas 30 hektar, yang terletak 5 kilometer dari pelabuhan Kamal dan
sekitar 15 kilometer dari Kota Bangkalan. Pengembangan kampus di masa
yang akan datang diarahkan menjadi lingkungan yang nyaman untuk kegiatan
belajar mengajar. Pohon-pohon direncanakan akan lebih banyak ditanam
untuk meghilangkan kesan kekeringan dan kegersangan pulau Madura. Selain
itu, lokasi Universitas Trunojoyo Madura akan berada dalam lingkungan
pusat pengembangan Bangkalan sebagai perluasan kota Surabaya dalam
satuan wilayah pengembangan Gerbang kertasusila (Gresik, Bangkalan,
Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan).
LAB


PROGRAM STUDI
